468x60 Ads

SELAMAT HARI RAYA NATAL 2013 DAN TAHUN BARU 2014
This is an example of a HTML caption with a link.

SEJARAH BASARNAS

1 komentar


Sejarah berdirinya organisasi SAR di Indonesia dimulai ketika Indonesia masuk menjadi anggota International Civil Aviation Organization (ICAO), yakni organisasi penerbangan sipil internasional pada tahun 1950.

Dalam upaya merealisasikan organisasi tersebut, dikeluarkan surat keputusan menteri Perhubungan Nomor: T.20/1/2-4 tentang ditetapkannya Team SAR Lokal Jakarta yang merupakan embrio dari Kantor SAR Jakarta yang dahulu bernama Kantor Koordinasi Rescue (RCC) berdiri pada tahun 1979 di Gedung 603 Tower lantai 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dipinjamkan oleh PT. Angkasa Pura II. Bertindak sebagai Kepala KKR adalah Kolonel TA. Manurung.

Sejak awal berdirinya kantor SAR Jakarta telah mengalami pergantian kepala kantor sebanyak 7 kali sampai dengan sekarang ini. Saat ini kantor Sar Jakarta dipimpin oleh I Ketut Parwa, SH, MM. Seorang putra kelahiran kota Bali yang dibesarkan dan berdomisili di Jakarta. Sampai dengan saat ini personil di Kantor SAR Jakarta berjumlah 80 orang yang terbagi menjadi beberapa klasifikasi pekerjaan dan tupoksi.

Termotifasi dengan kondisi saat ini, Kantor SAR Jakarta yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat mencoba mengimplementasikan dengan rencana membangun Pos SAR Merak dan Pos SAR Sukabumi agar personil Rescuer dekat dengan lokasi korban sehingga Respontime bisa lebih pendek. Petugas rescuer yang ada di Pos SAR tidak hanya siaga tetapi juga melakukan patroli baik dalam upaya observasi daerah kerjanya juga melakukan pembinaan terhadap masyarakat setempat agar saat terjadi musibah dapat membantu sebelum tim inti dari Kantor SAR datang ke lokasi.


VISI

BERHASILNYA PELAKSANAAN OPERASI SAR PADA SETIAP WAKTU DAN TEMPAT DENGAN CEPAT, HANDAL, DAN AMAN.

MISI

MENYELENGGARAKAN KEGIATAN OPERASI SAR YANG EFEKTIF DAN EFISIEN MELALUI UPAYA TINDAK AWAL YANG MAKSIMAL SERTA PENGERAHAN POTENSI SAR YANG DIDUKUNG OLEH SDM YANG PROFESIONAL, FASILITAS SAR YANG MEMADAI, DAN PROSEDUR KERJA YANG MANTAP DALAM RANGKAMEWUJUDKAN VISI BADAN SAR NASIONAL. 



 TUGAS POKOK 

  1. PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
  2. PEMBINAAN SEARCH DAN RESCUE
  3. KOORDINASI DENGAN POTENSI SAR
  4. PENGERAHAN POTENSI SAR DALAM OPERASI SAR
  5. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI SAR
STRUKTUR ORGANISASI 
KANTOR SAR JAKARTA 
 

3rd National SAR Challenge,Unjuk Kebolehan Rescuer

0 komentar

Jakarta - Event kompetisi bagi para Rescuer Badan SAR Nasional kembali di helat untuk yang ketiga kalinya.Dengan tema  “Nasional SAR Challenge sebagai Media Pembinaan Standarisasi Kompetensi Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Operasi SAR Pada Musibah dan Bencana” para Rescuer Badan SAR Nasional Se-Indonesia datang dan berkompetisi di Bumi Perkemahan (BUPERTA) Cibubur,Jakarta Timur pada tanggal 22 – 26 Februari 2012. Ajang ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan tolak ukur bagi para Rescuer Badan SAR Nasional dalam memberikan pelayanan jasa SAR, media sharing pengetahuan dan keterampilan serta komunikasi antar petugas rescue Basarnas antar Kantor SAR, pembinaan kesiapsiagaan rescuer dalam penyelenggaraan operasi SAR, mengukur pembinaan rescuer Kantor SAR, dan menginventarisasi nominasi calon anggota Basarnas Special Group (BSG). Adapun challenge/tantangan yang dikompetisikan dalam pelaksanaan 3rd National SAR Challenge ini meliputi sembilan kategori yakni pendirian posko dan alat komunikasi SAR lapangan, pengetahuan SAR, keterampilan individu (SAR Plan), High Angel Rescue Tecnique (HART) atau teknik penyelamatan di ketinggian, operasi SAR di air (water rescue), Road Accident Rescue (RAR) atau penyelamatan korban pada kecelakaan di jalan raya, Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR) atau penyelamatan korban pada bangunan runtuh, dan kemampuan fisik (fitness drill). Kantor SAR II Jakarta pun ikut berpartisipasi dalam ajang ini.Dengan Komandan Team Andriansyah serta tujuh rescuer dari Kantor SAR II Jakarta yakni ; M.Ahmad Firdauzy,Sony Maulana,Idham Pratama,Edy Pamungkas,Erdi Jatmiko,Stefanus Harrendra dan M.Irvan Kristianto serta dukungan moril maupun materil dari Kepala Seksi Operasi Bp.Hendra Sudirman,SE,M.Si di harapkan mampu memotivasi dan mendulang hasil yang maksimal. Setelah lima hari berkompetisi dengan persaingan yang cukup panas,Kantor SAR II Jakarta akhirnya mendapatkan sebuah medali emas di challenge individual skill.Setidaknya hasil kerja keras serta latihan rutin yang di jalani para Rescuer Kantor SAR Jakarta membuahkan hasil. Apresiasi yang tinggi di ucapkan kepada seluruh personil Rescuer yang telah melewati setiap challenge pada 3rd National SAR Challenge.(vy/hms)  


 

Runtuhnya Jembatan Cihideung

0 komentar

Bogor - Kantor SAR Jakarta menerima informasi terjadinya musibah jembatan runtuh di daerah Cihideung Kampung Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor (19 Februari 2012) dari Bapak Briptu Panjaitan Polsek Darmaga.Jembatan gantung yang terbuat dari bambu itu runtuh ketika dilewati rombongan jemaat Maulid Nabi Muhammad SAW dari Desa Cibanteng yang berjumlah sekitar 25 orang yang secara beriringan pulang dari hajat di Kampung Babakan atau tepatnya bersebelahan dengan Komplek Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 09:45 wib dimana arus Sungai Cihideung sangat kencang karena mendapat kiriman air hujan dari Bendungan Katulampa. Adapun jumlah personil yang diberangkatkan dalam operasi musibah jembatan runtuh itu sendiri berjumlah 21 personel yang terbagi atas SMC,Staf SMC OPS,Staf SMC Intelejen dan Rescuer. Pencarian hari pertama dengan jumlah sementara korban sebanyak 22 orang yang 14 orang diantaranya selamat, 7 orang korban hilang dan 1 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia atas nama Umayah.Sementara pencarian hari kedua Team Rescue Kantor SAR melanjutkan operasi pencarian terhadap 7 orang korban hilang dari musibah tersebut dengan melakukan penyisiran dengan rute Ranca Bungur Pasir Kaliki Jembatan Grendong.Dengan menemukan korban sebanyak 2 orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal atas nama Umayah (35th) dan Tia (10th) serta 1 orang korban yang diidentifikasi berjenis kelamin perempuan usia 9 tahun dengan nama yang belum diketahui, korban ditemukan di belakang pabrik Yuasa Kebun Nanas Tangerang. Tak kenal lelah pencarian hari ketiga pun dilanjutkan dengan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Cisadane Tangerang. Dan menemukan 1 korban di daerah Leuwi Orok dan 1 korban di Ranca Bungur dengan identitas belum diketahui.Pencarian hari keempat Team Rescue Kantor SAR Jakarta kembali melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dan mopel dengan penyisiran di muara Cisadane Pulau Burung dan menuju hulu hingga belakang Wika serta di pintu air 10 dan menemukan korban di daerah Jembatan Cihideung sekitar 20 KM dari tempat kejadian musibah atas nama Ravi (5th).Dan pencarian hari kelima team Rescue Kantor SAR Jakarta masih melakukan penyisiran di daerah yang sama dan menemukan korban terakhir yang diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dengan tinggi 150 cm di Muara Tanjung Burung.Dengan ditemukan korban terakhir maka operasi runtuhnya jembatan di Cihedeung ditutup. Adapun tujuan dari Kegiatan Operasi ini adalah untuk memberikan pelayan kepada publik atau masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam mengevakuasi korban yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia jika terjadi suatu musibah di wilayah kerja Kantor SAR Jakarta.(vy/hms)





UPACARA ZIARAH SAMBUT HUT BASARNAS KE – 40

0 komentar

Jakarta - Menyambut Hari Ulang Tahun Badan SAR Nasional yang ke- 40,Kantor SAR Jakarta berpartisipasi dalam upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata (Senin,20/02/2012).Acara yang berlangsung di pelataran monument Kalibata dimulai tepat pukul 08.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo. Upacara ziarah ini pun dihadiri oleh jajaran pejabat Eselon I dan II serta Dharma Wanita Persatuan Basarnas.Dan dalam kesempatan ini pula Kabadan meletakan rangkaian bunga dengan lambang Basarnas di depan monument sebagai tanda penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan dan pemimpin Basarnas yang telah mendahului kita. " Walaupun jasad mereka telah bersemayam tapi semangat perjuangan mereka tetap tersimpan dan terpatri di dalam hati kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa – jasa para pahlawannya," tegasnya.(vy/hms)
 
                    

 
KANTOR SAR JAKARTA © 2011 Theme BY RAMLI P HUMAS SAR JAKARTA.